"SIMASKOT" Sistem Pertanian Berbasis Masyarakat Perkotaan

Tampilkan postingan dengan label buah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label buah. Tampilkan semua postingan

Kamis, 05 Desember 2019

SIMASKOT BERGERAK






Dalam upaya menjadikan wilayah kerja BPP Liang Anggang sebagai unit percontohan pertanian perkotaan yang berbasis sistem pertanian masyarakat perkotaan tentunya diperlukan upaya kerja yang mengajak dan melakukan pendampingan terhadap masyarakat perkotaan untuk peduli dalam menyediakan pemenuhan pangan secara mandiri, untuk itu bersama program kerja KRPL, Simaskot Liang Anggang akan melaksanakan temu kader yang dilaksanakan di Kelurahan Landasan Ulin Utara

Jumat, 23 Agustus 2019

Syukuran Penen Perdana Atas Penen Berbagai Usaha Budidaya Tanaman

Syukuran Panen perdana padi unggul...jamur tiram...dan labu putih..bersama Kabid penyuluhan dan kasie kelembagaan dan SDM Penyuuhan pada Dinas Ketahana Pangan,Pertanian dan Perikanan Kota Banjarbaru







Kamis, 09 Mei 2019

BANJARBARU PEMENANG


KERJA KERAS dan terus berinovasi yang tidak ada hentinya dari seluruh anggota BPP Liang Anggang dari waktu ke waktu dalam mewujudkan "Sistem Pertanian Berbasis Masyarakat Perkotaan" bersama dengan warga Kecamatan Liang Anggang yang tergabung dalam berbagai Kelompok Tani dan Kelompok Wanita Tani serta para petani yang mandiri, dan juga dorongan dari Pemerintah Daerah melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan yang dari waktu ke waktu terus memberikan motivasi untuk  “MEWUJUDKAN KETAHANAN PANGAN DAN AGRIBISNIS YANG BERKARAKTER” juga peran Kepala Daerah Dalam Hal ini Walikota, Wakil Walikota, Sekretaris Derah, Ketua DPRD Kota Banjarbaru, yang terus memberikan perhatian terhadap perkembangan usaha agrobisnis pertanian di Kecamatan Liang Anggang.

Berkat kerja keras kita semua akhirnya BPP Liang Anggang Kota Banjarbaru, yang pada tahun 2018 hanya mampu menduduki pringkat ke- 3 kini pada tahun 2019 telah berhasil meraih posisi PERTAMA dari 3 BPP yang diunggulkan oleh daerah kab/kota se Kalimantan Selatan, kiranya raihan posisi no 1, berkat kerja kita semua yang terus berupaya untuk memberikan yang terbaik kepada Kota Banjarbaru.

Kepada semua pihak yang telah memberikan andil besar diperolehnya raihan BPP terbaik no 1 diucapkan terimakasih terutama kepada :
1. Walikota  Banjarbaru;
2. Wakil Walikota Banjarbaru;
3. Sekretaris Derah Kota Banjarbaru;
4. Ketua DPRD Kota Banjarbaru;
5. Para Anggota DPRD yang membidangi pertanian;
6. Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan;
7. Seluruh Penyuluh yang bertugas di BPP Liang Angang;
8. Seluruh Kelompok Tani Se-Kecamatan Liang Anggang; 
9. Seluruh Gapoktan Se-Kecamatan Liang Anggang;
10. Seluruh Kelompok Wanita Tani Se-Kecamatan Liang Anggang;
11. Para Petanian, Peternak dan Periakanan Se-Kecamatan Liang Anggang;
12. Para Pelaku Usaha Agribisnis yang ada di  Kecamatan Liang Anggang;
13. Para Ibu Rumah Tangga yang mensukseskan  "Sistem Pertanian Berbasis Masyarakat Perkotaan";
14. Universitas Lambung Mangkurat Banjarbaru atas kerja samanya selama ini;
15. Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Selatan;
16. seluruh pihak terkait yang yang belum disebutkan satu persatu sebagaimana di atas.

Semoga penghargaan ini menjadi "memon kebangkitan pertanian perkotaan" di Klaimantan Selatan, dan peningkatan usaha pertanian di Kota Banjarbaru, dan harus mampu meningkatkan etor kerja para penyuluh pertanian ang ada di Liang Anggang.



Selasa, 30 April 2019

Kegiatan tanam padi dan jagung di lahan BPP liang Anggang

Usaha memanfaatkan lahan pertanian skala perkotaan adalah dengan memanfaatakan segala luasan lahan yang dimiliki untuk ditanami dengan berbagai jenis tanaman yang dapat menghasilkan untuk konsumsi rumah tanggal, Banjarbaru sebagai Kota yang memiliki kondisi lahan yang terdiri lahan dataran tinggi hingga sedang dengan kondisi lahan yang sebagian berair pada waktu penghujan.

Kebersamaan dalam tim kerja sangat diperlukan apalagi BPP Liang Anggang sebagai unit kerja yang menjadi ujung tombak dalam upaya penyuluhan pertanian masyarakat perkotaan, tentunya dituntut untuk terus berinovasi agar dapat mewujudkan ketersediaan pangan bagi masyarakatnya.




Setelah bercocok tanam, akhirnya memanen juga
Menurut Kepala UPT Liang Anggang yang mengataan bahwa : "Padi unggul pank Jd cepet...dah mau panen, Varietas unggul mekongga". Sesuai dengan salah satu fungsi BPP adalah sebagai percontohan  atau demplot untuk para petani sehingga hal ini menjadi perlu untuk dilakukan terhadap sesuatu yang baru.


Senin, 10 September 2018

Peningkatan Peran Wanita

Pelatihan Keterampilan Perempua Kota Banjarbaru Di Kelurahan Landasan Ulin Utara Kecamatan Liang Anggang Yang Dihadiri Oleh Bu Walikota Dan Wawali Banjarbaru, diharapkan dengan adanya pelatihan ini harapkan meningkatnya peran dan keikutsertaan wanita kota banjrbaru untuk turut dalam pelaksanaan pembangunan terutama dalam meningatkan kesejahteraan keluarga melalui pemenuhan pangan keluarga, hal ini tentunya sangat didukung oleh BPP Liang Anggang Kota Banjarbaru terkait dengan pemenuhan pangan keluarga.








Kamis, 12 April 2018

Sosialisasi e-RDKK dan Kartu Tani

Petani sebagai pelaku utama pembangunan pertanian, memiliki kontribusi yang besar dalam mewujudkan peningkatan produksi pertanian untuk mencapai target swasembada dan swasembada berkelanjutan. Dengan menggunakan instrumen  perencanaan Rencana Definitif Kelompok (RDK) dan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) petani akan bisa mencapai target swasembada dan meraih sukses dalam pengelolaan usaha taninya.

RDK merupakan rencana kerja usahatani dari kelompok tani (Poktan) untuk satu periode 1 (satu) tahun berisi rincian kegiatan tentang: sumberdaya dan potensi wilayah, sasaran produktivitas, pengorganisasian dan pembagian kerja serta kesepakatan bersama dalam pengelolaan usahatani. RDK dijabarkan lebih lanjut menjadi RDKK. RDKK merupakan alat perumusan untuk memenuhi kebutuhan sarana produksi dan alat mesin pertanian, baik yang berdasarkan kredit/permodalan usahatani bagi anggota Poktan yang memerlukan maupun dari swadana petani.

Penyusunan RDK/RDKK merupakan kegiatan strategis yang harus dilaksanakan secara serentak dan tepat waktu, sehingga diperlukan suatu gerakan untuk mendorong Poktan menyusun RDK/RDKK dengan benar dan sesuai dengan kebutuhan petani. Mengingat kemampuan petani dalam penyusunan RDK/RDKK masih terbatas, maka penyuluh pertanian perlu mendampingi dan membimbing Poktan.

Selasa, 20 Maret 2018

Panen Jagung Kerjasama PT. Pupuk Kaltim

Dalam rangka meningkatkan produksi jagung di Kota Banjarbaru Khusunya di wilayah kerja BPP Liang Anggang, telah dilakukan pembuatan demplot jagung bekerja sama dengan BUMN PT. PupukKaltim dengan hasil panen yang sangat melimpah, ini menunjukan keberhasilan kerja dari semua pihak terutama PPL yang memiliki peranan penting dalam menyampaikan teknologi terbaru dan terbarukan.





Minggu, 19 November 2017

Cara Budidaya Semangka



Cara budidaya semangka - Semangka (Citrullus vulgaris) Semangka merupakan tanaman buah berupa herba yang tumbuh merambat yang dalam bahasa Inggris disebut Water Mellon. Berasal dari daerah kering tropis dan subtropis Afrika, kemudian berkembang dengan pesat ke berbagai negara seperti : Afrika Selatan, Cina, Jepang, dan Indonesia. Semangka termasuk dalam keluarga buah labu-labuan (Cucurbitaceae) pada daerah asalnya sangat disukai oleh
manusia / binatang yang ada di benua tersebut, karena banyak mengandung air, sehingga penyebarannya menjadi cepat.
JENIS TANAMAN
Terdapat puluhan varietas/jenis semangka yang dibudidayakan, tetapi hanya beberapa jenis yang diminati para petani/konsumen. Di Indonesia varietas yang cocok dibudidayakan dibagi menjadi 2 kelompok yaitu: Semangka Lokal (Semangka hitam dari Pasuruan, Semangka Batu Sengkaling dan Semangka Bojonegoro) dan Semangka Hibrida Impor (dari hasil silangan Hibridasi) yang mempunyai keunggulan tersendiri. Semangka tersebut diklasifikasikan menurut benih murni negara asalnya : benih Yamato, Sugar Suika, Cream Suika dan lainnya.
MANFAAT TANAMAN
Tanaman semangka dibudidayakan untuk dimanfaatkan sebagai buah segar, tetapi ada yang memanfaatkan daun dan buah semangka muda untuk bahan sayur-mayur. Semangka yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan bijinya, yang memiliki aroma dan rasa tawar, bijinya diolah menjadi makanan ringan yang disebut “kuwaci” (disukai masyarakat sebagai makanan ringan). Kulit semangka juga dibuat asinan/acar seperti buah ketimun atau jenis labu-labuan lainnya.
SENTRA PENANAMAN
Semangka banyak dibudidayakan di negara-negara seperti Cina, Jepang, India dan negera-negara sekitarnya. Sentra penanaman di Indonesia terdapat di Jawa Tengah (D.I. Yogyakarta, Kabupaten Magelang dan Kabupaten Kulonprogo); di Jawa Barat (Indramayu, Karawang); di Jawa Timur ( Banyuwangi, Malang); dan di Lampung, dengan rata-rata produksi 30 ton/ha/tahun.
SYARAT PERTUMBUHAN
Iklim
  • Secara teoritis curah hujan yang ideal untuk areal penanaman semangka adalah 40-50 mm/bulan.
  • Seluruh areal pertanaman semangka perlu sinar matahari sejak terbit sampai tenggelam. Kekurangan sinar matahari menyebabkan terjadinya kemunduran waktu panen.
  • Tanaman semangka akan dapat tumbuh berkembang serta berbuah dengan optimal pada suhu ± 25 derajat C (siang hari).
  • Suhu udara yang ideal bagipertumbuhan tanaman semangka adalah suhu harian rata-rata yang berkisar 20–30 mm.
  • Kelembaban udara cenderung rendah bila sinar matahari menyinari areal penanaman, berarti udara kering yang miskin uap air. Kondisi demikian cocok untuk pertumbuhan tanaman semangka, sebab di daerah asalnya tanaman semangka hidup di lingkungan padang pasir yang berhawa kering. Sebaliknya,
  • kelembaban yang terlalu tinggi akan mendorong tumbuhnya jamur perusak tanaman.
Media Tanam
  • Kondisi tanah yang cocok untuk tanaman semangka adalah tanah yang cukup gembur, kaya bahan organik, bukan tanah asam dan tanah kebun/persawahan yang telah dikeringkan.
  • Keasaman tanah (pH) yang diperlukan antara 6-6,7. Jika pH <>6 dibutuhkan dolomit sebanyak 50 kg.
Pemupukan
Pupuk yang dipakai adalah pupuk organik dan pupuk buatan. Pupuk kandang yang digunakan adalah pupuk kandang yang berasal dari hewan sapi/kerbau dan dipilih pupuk kandang yang sudah matang. Pupuk kandang berguna untuk membantu memulihkan kondisi tanah yang kurang subur, dengan dosis 2 kg/ bedengan. Caranya, ditaburkan disekeliling baris bedengan secara merata. Pupuk tersebut terdiri atas: (a) Pupuk Makro yang terdiri dari unsur Nitrogen, Phospor, Kalsium (dibuat dari pupuk ZA, TSP dan KCl); (b) Pupuk Mikro yang terdiri dari Kalsium (Ca) Magnesium (Mg) Mangaan (Mn), Besi (Fe), Belerang (S),
Tembaga (Cu), Seng (Zn) Boron (Bo) dan Molibden (Mo). Pupuk tersebut, dijual dengan beberapa merek seperti Mikroflex, Microsil dll. Penggunaannya, dicampur 1% obat anti hama penggerek batang.
Lain-lain
Tahap penghalusan dan perataan bongkahan tanah pada sisi bedengan pad tempat penanaman semangka dilakukan dengan cangkul. Di bagian tengah, sebagai landasan buah pada bedengan, diratakan dan diatas lapisan ini diberi jerami kering untuk perambatan semangka dan peletakan buah. Bedengan perlu disiangi, disiram dan dilapisi jerami kering setebal 2-3 cm dan plastik mulsa dengan lebar plastik 110-150 cm agar menghambat penguapan air dan tumbuh tanaman liar. Pemakaian plastik lebih menguntungkan
menguntungkan karena lebih tahan lama, sampai 8-12 bulan pada areal terbuka (2 – 3 kali periode penanaman). Plastik sisa
yang berwarna perak yang memantulkan sinar matahari dan secara tidak langsung membantu tanaman banyak mendapat sinar matahari untuk pertumbuhannya.
Teknik Penanaman
1) Penentuan Pola Tanaman
Tanaman semangka merupakan tanaman semusim dengan pola tanam monokultur.
2) Pembuatan Lubang Tanaman
Penanaman bibit semangka pada lahan lapangan, setelah persemaian berumur 14 hari dan telah tumbuh daun ± 2-3 lembar. Sambil menunggu bibit cukup besar dilakukan pelubangan pada lahan dengan kedalaman 8-10 cm. Persiapan pelubangan lahan tanaman dilakukan 1 minggu sebelum bibit dipindah
ke darat. Berjarak 20-30 cm dari tepi bedengan dengan jarak antara lubang sekitar 80-100 cm/tergantung tebal tipisnya bedengan. Lahan tertutup dengan plastik mulsa, maka diperlukan alat bantu dari kaleng bekas cat ukuran 1 kg yang diberi lubang-lubang disesuaikan dengan kondisi tanah bedengan yang diberi lobang.
3) Cara Penanaman
Setelah dilakukan pelubangan, areal penanaman disiram secara massal supaya tanah siap menerima penanaman bibit sampai menggenangi areal sekitar ¾ tinggi bedengan, dan dibiarkan sampai air meresap. Sebelum batang bibit ditanam dilakukan perendaman, agar mudah pelepasan bibit menggunakan kantong plastik yang ada. Langkah imunisasi dilakukan dengan perendaman selama 5-10 menit disertai campuran larutan obat obatan. Susunan obat terdiri dari: 1 sendok teh hormon Atonik, Abitonik, dekamon, menedael, 1 sendok teh peres bakterisida tepung, 1 sendok teh peres fungisida serbuk/tepung (Berlate, dithane M-45, Daconiel).
Urutan penanaman adalah sebagai berikut :
  • Kantong plastik diambil hati-hati supaya akar tidak rusak.
  • Tanam dengan tanah posisi kantong dan masukkan ke lubang yang sudah disiapkan
  • Celah-celah lubang ditutup dengan tanah yang telah disiapkan
  • Lubang tanaman yang tersisa ditutup dengan tanah dan disiram sedikit air agar media bibit menyatu dengan tanah disekeliling dapat bersatu tanpa tersisa.
Pemeliharaan Tanaman
  • Penjarangan dan Penyulaman
Tanaman semangka yang berumur 3-5 hari perlu diperhatikan, apabila tumbuh terlalu lebat/tanaman mati dilakukan penyulaman/diganti dengan bibit baru yang telah disiapkan dari bibit cadangan. Dilakukan penjarangan bila tanaman terlalu lebat dengan memangkas daun dan batang yang tidak diperlukan, karena
menghalangi sinar matahari yang membantu perkembangan tanaman.
  • Penyiangan
Tanaman semangka cukup mempunyai dua buah saja, dengan pengaturan cabang primer yang cenderung banyak. Dipelihara 2-3 cabang tanpa memotong ranting sekunder. Perlu penyiangan pada ranting yang tidak berguna, ujung cabang sekunder dipangkas dan disisakan 2 helai daun. Cabang sekunder yang tumbuh pada ruas yang ada buah ditebang karena mengganggu pertumbuhan
buah. Pengaturan cabang utama dan cabang primer agar semua daun pada tiap cabang tidak saling menutupi, sehingga pembagian sinar merata, yang mempengaruhi pertumbuhan baik pohon/buahnya.
  • Pembubunan
Lahan penanaman semangka dilakukan pembubunan tanah agar akar menyerap makanan secara maksimal dan dilakukan setelah beberapa hari penanaman.
  • Perempalan
Dilakukan melalui penyortiran dan pengambilan tunas-tunas muda yang tidak berguna karena mempengaruhi pertumbuhan pohon/buah semangka yang sedang berkembang. Perempelan dilakukan untuk mengurangi tanaman yang terlalu leba akibat banyak tunas-tunas muda yang kurang bermanfaat.
  • Pemupukan
Pemberian pupuk organik pada saat sebelum tanam tidak akan semuanya terserap, maka dilakukan pemupukan susulan yang disesuaikan dengan fase pertumbuhan. Pada pertumbuhan vegetative diperlukan pupuk daun (Topsil D), pada fase pembentukan buah dan pemasakan diperlukan pemupukan Topsis B untuk memperbaiki kualitas buah yang dihasilkan. Pemberian pupuk daun dicampur dengan insekstisida dan fungisida yang disemprotkan bersamaan secara rutin. Adapun penyemprotan dilakukan sebagai berikut :
a) Pupuk daun diberikan pada saat 7, 14, 21, 28 dan 35 hari setelah tanam;
b) Pupuk buah diberikan pada saat 45 dan 55 hari setelah tanam;
c) ZA dan NPK (perbandingan 1:1) dilakukan 21 hari setelah tanam sebanyak 300 ml, 25 hari setelah tanam sebanyak 400 ml dan 55 hari setelah tanam sebanyak 400 ml.
  • Pengairan dan Penyiraman
Sistim irigasi yang digunakan sistem Farrow Irrigation: air dialirkan melalui saluran diantara bedengan, frekuensi pemberian air pada musim kemarau 4-6 hari dengan volume pengairan tidak berlebihan. Bila dengan pompa air sumur (diesel air) penyiraman dilakukan dengan bantuan slang plastik yang cukup besar sehingga lebih cepat. Tanaman semangka memerlukan air secara terus menerus dan tidak kekurangan air.
  • Waktu Penyemprotan Pestisida
Selain pupuk daun, insktisida dan fungisida, ada obat lain yaitu ZPZ (zat perangsang tumbuhan); bahan perata dan perekat pupuk makro (Pm) berbentuk cairan. Dosis ZPT: 7,5 cc, Agristik: 7,5 cc dan Metalik (Pm): 10 cc untuk setiap 14-17 liter pelarut. Penyemprotan campuran obat dilakukan setelah tanaman berusia >20 hari di lahan. Selanjutnya dilakukan tiap 5 hari sekali hingga umur 70 hari.
Penyemprotan dilakukan dengan sprayer untuk areal yang tidak terlalu luas dan menggunakan mesin bertenaga diesel bila luas lahan ribuan hektar. Penyemprotan dilakukan pagi dan sore hari tergantung kebutuhan dan kondisi cuaca.
  • Pemeliharaan Lain
Seleksi calon buah merupakan pekerjaan yang penting untuk memperoleh kualitas yang baik (berat buah cukup besar, terletak antara 1,0-1,5 m dari perakaran tanaman), calon buah yang dekat dengan perakaran berukuran kecil karena umur tanaman relatif muda (ukuran sebesar telur ayam dalam bentuk yang baik dan
tidak cacat). Setiap tanaman diperlukan calon buah 1-2 buah, sisanya di pangkas. Setiap calon buah ± 2 kg sering dibalik guna menghindari warna yang kurang baik akibat ketidak-merataan terkena sinar matahari, sehingga warna kurang menarik dan menurunkan harga jual buah itu sendiri.
HAMA DAN PENYAKIT
Hama
Hama tanaman semangka dapat digolongkan dalam 2 kelompok: hama yang tahan dan tidak tahan terhadap peptisida. Hama yang tidak tahan terhadap pestisida (Kutu daun, bentuk seperti kutu), umumnya berwarna hijau pupus, hidup bergelombol, tidak bersayap, dan mudah berkembang biak. Gejala yang terjadi daun berberecak kuning, pertumbuhannya terhambat. Pengendalian dilakukan secara non kimiawi dan kimiawi dengan obatobatan. Hama kedua adalah hama yang tahan terhadap pestisida seperti: tikus, binatang piaraan (kucing, anjing dan ayam). Pengendallian: menjaga pematang selalu bersih, mendirikan pagar yang mengelilingi tanaman, pemasangan suatu alat yang menghasilkan bunyi-bunyian bila tertiup angin dan diadakan pergiliran jaga.
  • Thrips
Berukuran kecil ramping, warna kuning pucat kehitaman, mempunyai sungut badan beruas-ruas. Cara penularan secara mengembara dimalam hari, menetap dan berkembang biak. Pengendalian menyemprotkan larutan insektisida sampai tanaman basah dan merata.
  • Ulat perusak daun
Berwarna hijau dengan garis hitam/berwarna hijau bergaris kuning, tanda serangan daun dimakan sampai tinggal lapisan lilinnya dan terlihat dari jauh seperti berlubang. Pengendalian: dilakukan secara non kimiawi dan secara kimiawi.
  • Tungau
Binatang kecil berwarna merah agak kekuningan/kehijauan berukuran kecil mengisap cairan tanaman, membela diri dengan menggigit dan menyengat. Tandanya, tampak jaring-jaring sarang binatang ini di bawah permukaan daun, warna dedaunan akan pucat. Pengendalian: dilakukan secara non-kimiawi dan
dengan pestisida.
  • Ulat tanah
Berwarna hitam berbintik-bintik/bergaris-garis, panjang tubuh 2-5 cm, aktif merusak dan bergerak pada malam hari. Menyerang daun, terutama tunas-tunas muda, ulat dewasa memangsa pangkal tanaman. Pengendalian : (1) penanaman secara serempak pada daerah yang berdekatan untuk memutus siklus hidup hama dan pemberantasan sarang ngengat disekitarnya; (2) pengendalian secara kimiawi, dengan obat-obatan sesuai dengan aturan penanaman buah semangka.
  • Kutu putih dan Lalat buah
Ciri-ciri mempunyai sayap yang transparan berwarna kuning dengan bercakbercak dan mempunyai belalai. Tanda-tanda serangan : terdapat bekas luka pada kulit buah (seperti tusukan belalai), daging buah beraroma sedikit masam dan terlihat memar. Pengendalian : dilakukan secara non kimiawi (membersihkan
lingkungan terutama pada kulit buah, tanah bekas hama dibalikan dengan dibajak/dicangkul). Secara kimiawi : dengan obat-obatan.
Penyakit
  • Layu Fusarium
Penyebab: lingkungan/situasi yang memungkinkan tumbuh jamur (hawa yang terlalu lembab). Gejala: timbul kebusukan pada tanaman yang tadinya lebat dan subur, lambat laun akan. Pengendalian: (1) secara non kimiawi dengan pergiliran masa tanam dan menjaga kondisi lingkungan, menanam pada areal baru yang
belum ditanami, atau menanam benih yang sudah direndam obat; (2) secara kimiawi dilakukan penyemprotan bahan fungisida secara periodik.
  • Bercak daun
Penyebab: spora bibit penyakit terbawa angin dari tanaman lain yang terserang. Gejala : permukaan daun terdapat bercak-bercak kuning dan selanjutnya menjadi coklat akhirnya mengering dan mati, atau terdapat rumbai-rumbai halus berwarna abu-abu/ungu. Pengendalian: (1) secara non kimiawi seperti pada penyakit layu fusarium; (2) tanaman disemprot dengan fungisida yang terdiri dari Dithane M 45 dosis 1,8-2,4 gram/liter; Delsene MX 200 dengan dosis 2-4 gram/liter, Trimoltix 65 Wp dosis 2-3 gram/liter dan Daconil 75 Wp dosis 1-1,5 gram/liter.
  • Antraknosa
Penyebab: seperti penyakit layu fusarium. Gejala: daun terlihat bercak-bercak coklat yang akhirnya berubah warna kemerahan dan akhirnya daun mati. Bila menyerang buah, tampak bulatan berwarna merah jambu yang lama kelamaan semakin meluas. Pengendalian: (1) dilakukan secara non kimia sepeti pengendalian penyakit layu fusarium
(2) menggunakan fungisida Velimex 80 WP dosis 2-2,5 gram/liter air.
  • Busuk semai
Menyerang pada benih yang sedang disemaikan. Gejala: batang bibit berwarna coklat, merambat dan rebah kemudian mati. Pengendalian: benih direndam di dalam obat Benlate 20 WP dosis 1-2 gram/liter air dan Difolathan 44 FF dosis 1-2 cc/liter air.
  • Busuk buah
Penyebab: jamur/bakteri patogen yang menginfeksi buah menjelang masak dan aktif setelah buah mulai dipetik. Pengendalian: hindari dan cegah terjadinya kerusakan kulit buah, baik selama pengangkutan maupun penyimpanan, pemetikan buah dilakukan pada waktu siang hari tidak berawan/hujan.
  • Karat daun
Penyebab: virus yang terbawa oleh hama tanaman yang berkembang pada daun tanaman. Gejala: daun melepuh, belang-belang, cenderung berubah bentuk, tanaman kerdil dan timbul rekahan membujur pada batang. Pengendalian: sama seperti penyakit layu fusarium. Belum ditemukan obat yang tepat, sehingga
tanaman yang terlanjur terkena harus, supaya tidak menular pada tanaman sehat.
  • Gulma
Selain gangguan oleh hama dan penyakit, gangguan juga disebabkan kekurangan/kelebihan unsur hara yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pohon semangka yang kekurangan dan kelebihan unsur hara tersebut, menderita akibat adanya gulma (tanaman pengganggu).
  • PANEN
Ciri dan Umur Panen
Umur panen setelah 70-100 hari setelah penanaman. Ciri-cirinya: setelah terjadi perubahan warna buah, dan batang buah mulai mengecil maka buah tersebut bisa dipetik (dipanen). Masa panen dipengaruhi cuaca, dan jenis bibit (tipe hibrida/jenis triploid, maupun jenis buah berbiji).
Cara Panen
Dalam pemetikan buah yang akan dipanen sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah dan tidak berawan sehingga buah dalam kondisi kering permukaan kulitnya, dan tahan selama dalam penyimpananan ataupun ditangan para pengecer. Sebaiknya pemotongan buah semangka dilakukan beserta tangkainya.
Periode Panen
Panen dilakukan dalam beberapa periode. Apabila buah secara serempak dapat dipanen secara sekaligus, tetapi apabila tidak bisa bersamaan dapat dilakukan 2 kali. Pertama dipetik buah yang sudah tua, ke-dua semuanya sisanya dipetik semuanya sekaligus. Ke-tiga setelah daun-daun sudah mulai kering karena buah sudah tidak dapat berkembang lagi maka buah tersebut harus segera dipetik.
Prakiraan Produksi
Hasil produksi dari masing-masing pohon semangka perlu diadakan pembatasan hasil buahnya, sehingga dapat diperkirakan jumlah produksinya. Secara wajar, jumlah buah berkisar antara 2-3 buah setiap pohon (1 buah pada cabang pohon dan 2 buah pada batang utama dari pohon), dengan berat buahnya ± 6-8 kg per pohon.
PASCAPANEN
Pengumpulan
Pengumpulan hasil panen sampai siap dipasarkan, harus diusahakan sebaik mungkin agar tidak terjadi kerusakan buah, sehingga akan mempengaruhi mutu buah dan harga jualnya. Mutu buah dipengaruhi adanya derajat kemasakan yang tepat, karena akan mempengaruhi mutu rasa, aroma dan penampakan daging buah, dengan kadar air yang sempurna.
Penyortiran dan Penggolongan
Penggolongan ini biasanya tergantung pada pemantauan dan permintaan pasaran. Penyortiran dan penggolongan buah semangka dilakukan dalam beberapa klas antara lain:
  • Kelas A: berat = 4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
  • Kelas B: berat ± 2-4 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
  • Kelas C: berat < 2 kg, kondisi fisik sempurna, tidak terlalu masak.
Penyimpanan
Penyimpanan buah semangka di tingkat pedagang besar (sambil menunggu harga lebih baik) dilakukan sebagai berikut:
  • Penyimpanan pada suhu rendah sekitar 4,4 derajat C, dan kelembaban udara antara 80-85%;
  • Penyimpanan pada atmosfir terkontrol (merupakan cara pengaturan kadar O2 dan kadar CO2 dengan asumsi oksigen atau menaikan kadar karbon dioksida (CO2), dapat mengurangi proses respirasi;
  • Penyimpanan dalam ruang tanpa pengatur suhu: merupakan penyimpanan jangka pendek dengan cara memberi alas dari jerami kering setebal 10-15 cm dengan disusun sebanyak 4-5 lapis dan setiap lapisnya diberi jerami kering.
Pengemasan dan Pengangkutan
Di dalam mempertahankan mutu buah agar kondisi selalu baik sampai pada tujuan akhir dilakukan pengemasan dengan proses pengepakan yang secara benar dan hati-hati.
  • Menggunakan tempat buah yang standar untuk mempermudah pengangkutan.
  • Melindungi buah saat pengangkutan dari kerusakan mekanik dapat dihindari.
  • Dibubuhi label pada peti kemas terutama tentang mutu dan berat buah.
Penanganan Lain
Pemasaran merupakan salah satu faktor penting, maka perlu diperhatikan nilai harga dan jalur-jalur pemasaran mulai dari produsen (petani) sampai konsumen. Semakin cepat dikonsumsi semakin tinggi harga jualnya. Pemasaran biasa dilakukan melalui sistem borongan dengan harga yang lebih rendah, atau melalui beberapa tahapan (seperti produsen, pengumpul, pengecer).

e-skm
https://goo.gl/forms/efx5MTyVdEUHW4873
e-aduan e-bantu
https://goo.gl/forms/d2ryn2Ecr9e4AQJg1

SIMASKOT

BPP LA Dalam VIDEO

Info BPP LA 2018