Daun keriting pada tanaman cabe atau cabai adalah problem
utama yang sering menghantui petani cabe. Sudah dapat di pastikan jika tanaman
cabe terserang hama jenis ini tidak dapat menuai panen alias gagal total.
Tanaman cabe kerdil, tidak dapat tumbuh dengan baik, tidak dapat berbuah, jika
di biarkan akan mati.
Hama
Daun Keriting Pada Tanaman Cabe
Daun keriting pada tanaman cabe atau
cabai di sebabkan oleh beberapa jenis hama, yaitu antara lain :
1.
Hama Daun Keriting Thrips.
Hama Thrips dengan nama latin Thrips
Parvisipinus ini berbentuk sangat kecil namun masih terlihat dengan mata
telanjang, ukuran panjangnya kurang lebih 0,5 -1,5 mm. Berbagai jenis tanaman
dapat di serang oleh hama Trips, karena hama thrips jenis hama pemakan tanaman
apa saja. tanaman yang sering di serang selain cabe antara lain, bayam, kopi,
ubi jalar, labu siam, bayam, kentang, kapas dan lain lain.
Hama trips menyerang tanaman cabe dengan cara menghisap
cairan tanaman pada daun muda dan bunga. Gejala yang di timbulkan dari serangan
hama thrips ini terlihat pada permukaan bawah daun atau bunga. Kerusakan
tanaman ditandai dengan adanya bercak-bercak putih atau keperak-perakan/
kekuning-kuningan terutama pada permukaan bawah daun. Gejala bercak
keperak-perakan awalnya tampak dekat tulang daun menjalar ke tulang daun hingga
seluruh permukaan daun menjadi kuning. Daun kemudian menjadi coklat,
mengeriting atau keriput dan akhirnya kering. Pada intensitas serangan yang
tinggi, tepi daun berkerut, menggulung ke atas dan timbul benjolan seperti
tumor. Daun yang menggulung tersebut di jadikan tempat perkembang biakan thrips
apabila dibuka, akan terdapat imago (anak thrips ) yang berkelompok. Jika sudah
demikian akibatnya pertumbuhan tanaman menjadi kerdil dan tidak dapat
menghasilkan bunga.
2.
Hama Daun Keriting Tungau (Mite)
Selain thrips hama yang sering menyerang tanaman cabe adalah
jenis tungau. Ada dua jenis tungau yang menyerang tanaman cabe yaitu tungau
kuning (Polyphagotarsonemus latus) dan tungau merah (Tetranycus sp.).
Seperti halnya hama thrips, tungau menyerang tanaman cabe dengan menghisap
cairan dari daun.
Daun yang diserang tungau biasanya pada daun ketiga sampai kebawah. Indikasi
serangan tungau terlihat pada daun yang menguning serta menggulung kesisi
bawah, seperti sendok yang terbalik. Jika daun yang menggulung dibuka dan
diperhatikan secara teliti maka akan terlihat daun bagian bawah terdapat
binatang yang sangat lembut sekali (selembut tepung) yang bergerak gerak
perlahan. Akibat serangan ini pertumbuhan daun muda akan terhambat yang pada
akhirnya daun menjadi coklat mengering dan mati.
3.
Hama Kutu Daun
Kutu yang sering menyerang tanaman cabe biasa di sebut kutu
kebul dengan nama latin Myzus persicae. Cara menyerang tanaman cabe,
kutu kebul seperti halnya thrips dan tungau yaitu menghisap cairan dari daun.
Selain itu kutu ini menghasilkan ekskresi berupa cairan manis yang mengundang
datangnya semut. Sehingga indikasi lain dari serangan kutu kebul ini terlihat
adanya semut yang merajalela.
Residu cairan hasil ekskresi tersebut mengundang adanya investasi jamur atau
cendawan yang dapat dilihat dengan adanya lapisan jelaga hitam pada daun. Daun
tanaman cabe yang terserang kutu kebul akan menggulung pada ujungnya saja, di
ikuti dengan pertumbuhan tanaman yang tidak subur sehingga terlihat kerdil,
tidak berbunga lama kelamaan mati.
4.
Hama Virus.
Serangan hama virus dapat terjadi
pada tanaman cabe karena adanya serangan hama thrips dan kutu kebul. Kedua hama
tersebut merupakan carier atau pembawa hama virus. Virus yang di maksud adalah Cucumber
Mosaic Virus (CMV).
Indikasi adanya investasi atau serangan hama virus ditandai dengan terlihatnya
bercak berwarna kekuningan pada daun. Bercak kuning diatas permukaan daun,
perlahan meluas hingga seluruh permukaan daun menguning. Bentuk daun menjadi
lebih kecil dari ukuran normal, melengkung dan kaku sehingga daun terlihat
keriting. Setelah kuning daun sebagian besar rontok. Tanaman cabe menjadi
kerdil dan mati
Cara
Mengatasi Hama Daun Keriting Pada Tanaman Cabe
Itulah beberapa hama yang
menyebabkan daun keriting pada tanaman cabai. Setelah mengetahui penyebabnya
tentu akan lebih mudah cara pengendalian atau mengatasinya, baik tidakan
preventif (pencegahan) maupun kuratifnya (pengendalian) . Adpun cara pencegahan
timbulnya hama daun keriting adalah sebagai berikut :
1. Memilih bibit tanaman cabe yang tahan terhadap hama penyebab daun keriting.
2. Memelihara kebersihan lingkungan dengan cara membersihkan gulma atau rumput
liar. Keberadaan rumput liar akan mengundang timbulnya berbagai serangga yang
dapat menyebarkan hama. Hal ini dapat di atasi dengan menutup tanah menggunakan
plastik mulsa. cara ini sangat efektif untuk mencegah tumbuhnya rumput liar.
Keuntungan lainnya kelembababan tanah dapat terjaga dengan baik dan biaya
operasional dapat di minimalisir.
3. Jika memungkinkan penyiraman dapat dilakukan dengan springkel. Penyiraman
ini dapat menguirangi serangan hama thrip, kutu maupun tungau
4. Sebaiknya tidak mencampur (tumpang sari) tanaman cabe atau berdekatan dengan
tanaman lain yang rawan terkena serangan trips maupun tungau seperti singkong,
. Tanaman singkong dapat menularkan hama tungau, karena singkong seringkali
mendapat serangan hama tungau.
5. Menaburkan pestisida Furadan 3G pada area tanam sebelum penanaman bibit
cabe. Furadan memberikan kekebalan pada tanaman cabe karena bekerja secara
sistemik yaitu dihisap oleh akar bersama air dan unsur hara lainya. Dosis yang
di gunakan yaitu 60 - 90 kg per hektar atau 2 sendok makan per meter persegi.
6. Penyemprotan pestisida setelah tanaman tumbuh atau sebelum terjadi serangan
hama. Hal ini sangat efektif dilakukan dari pada penyemprotan setelah terjadi
serangan hama. Pestisida yang baik untuk pencegahan hama keriting pada tanaman
cabe contohnya seperti pestisida yang berbahan aktif Fipronil, Imidakloprid
dll. Agar dapat agar dapat bertahan lama dapat juga di campur dengan perekat
pestisida, serta pupuk daun untuk menambah kesuburan tanaman.
Adapun cara pengendalian hama penyebab daun keriting setelah terjadi serangan
adalah sebagai berikut :
1. Lakukan penyemprotan dengan manggunakan insektisida yang tepat sasaran.
Untuk hama thrips dapat di gunakan insektisida yang berbahan aktif abamektin,
karbosulfan, fipronil, imidakloprid. Sedangkan untuk hama tungau dapat
digunakan akarisida dengan seperti samite, mitac dan mesurol.
2. Pengendalian secara organik dapat di lakukan dengan penyemprotan
biopestisida dari larutan daun Antawali atau brotowali, kapur dan kunyit. Cara
membuatnya : 1 kg daun brotowali, 10 sendok makan kapur, 1 kg kunyit di tumbuk
atau di blender dan saring untuk mengambil larutanya dengan campuran air
sebanyak 30ltr. Semprotkan dengan semprotan berkabut secara merata pada daun
tanaman cabe.
3. Secara mekanik dapat dilakukan dengan memotong daun yang terserang hama atau
mencabut tanaman jika belum terjadi serangan yang banyak. Tetapi jika sudah
terjadi serangan pada seluruh tanaman apalagi adanya serangan virus yang akut
mau tidak mau harus dilakukan pencabutan dan pembakaran untuk mencegah serangan
hama pada periode tanam mendatang.
4. Penyemprotan Fungisida untuk mengendalikan jamur atau cendawan yang timbul
akibat hama kutu, seperti : Antracol, Supracide, Dithane
5. Memberikan jeda pada periode tanam berikutnya dengan tidak menanami lahan
ataupun dengan menanam tanaman lain.
6. Pemulihan tanaman yang telah sembuh dari serangan hama dapat dilakukan
dengan pemupukan dan penyemprotan zat perangsang tumbuh seperti GA3, Atonik,
atau pupuk daun.
0 komentar:
Posting Komentar