Paduan sukses budidaya jagung manis – Jagung manis dapat ditanam didaerah dataran rendah dan
dataran tinggi sampai ketinggian 900 meter dpl.. Suhu ideal untuk pertumbuhan
Jagung Manis adalah 21 – 30 derajat Celcius. Tanah yang baik adalah tanah yang
subur dan gembur dengan pH antara 5-6.
Persiapan Lahan
- Isolasi
Lahan yang akan ditanami jagung
manis harus bebas dari tanaman sejenis varietas lain (isolasi), untuk menjamin
kemurnian benih yang akan dihasilkan nanti. Isolasi ada dua cara, yaitu isolasi
waktu yang berhubungan dengan saat tanam dengan tanam jagung varietas lain
yaitu sekitar 30 hari, serta isolasi jarak, yang berhubungan jarak minimal
dengan lokasi tanaman jagung varietas lain yaitu sekitar 400 m.
- Pengolahan Tanah
Berbagai hasil penelitian
menunjukkan bahwa produksi tertinggi diperoleh lewat pengolahan tanah yang baik
dan benar, yaitu dengan cara dibajak dan digaru. Dengan pengolahan tanah akan
diperoleh media yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan akar, mengurangi
keberadaan gulma serta memperbaiki sirkulasi udara dalam tanah. Untuk tiap 4
meter perlu dibuatkan got yang berfungsi sebagai jalur irigasi dan drainase.
Kegiatan ini dilakukan minimal 15 hari sebelum tanam.
Akan tetapi penanaman tanpa olah tanah (TOT) bisa juga dilakukan untuk mengejar
waktu tanam. Dengan catatan pembersihan lahan harus tetap dijaga untuk
mengurangi serangan hama atau penyakit sisa dari tanaman terdahulu.
- Kebutuhan Benih
Benih yang digunakan ada dua macam yaitu benih tanaman jantan yang nantinya
akan dimanfaatkan serbuksarinya, dan benih tanaman betina yang akan
dimanfaatkan tongkol untuk benih. Kebutuhan benih jantan adalah 3 kg/ha,
sedangkan benih betina sebanyak 9 kg/ha.
Penanaman
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam penanaman adalah split tanam antara
jantan dan betina, perbandingan populasi jantan :betina, jarak tanam, penugalan
dan jumlah benih perlubang.
- Pemisahan waktu tanam dimana benih jantan ditanam lebih
dahulu dan diberi tanda patok berbendera, baru 6 hari kemudian benih
betina ditanam.
- Perbandingan populasi jantan dengan betina adalah 1 :
4.
- Jarak tanam antar betina adalah 75 x 25 cm, dan jarak
baris betina dengan baris jantan adalah 50 cm.
- Lahan ditugal dengan kedalaman 5 cm, kemudian benih
dimasukkan satu benih perlubang dan ditutup lagi dengan abu atau sekam.
Pemeliharaan
Pemeliharaan tanaman meliputi
pemupukan pengairan, dangir dan bumbun, mencabut tanaman tipe simpang
(roguing), serta pengendalian hama dan penyakit.
- Pemupukan
Pupuk yang digunakan adalah pupuk campuran antara ZA : SP-36 : KCl dengan
perbandingan dosis perhektar adalah 280 : 210 : 35. pemupukan pupuk campuran
ini dilakukan dalam tiga aplikasi berturut-turut adalah :
- Umur 0 hst dengan dosis ZA : SP-36 : KCl adalah 70 :
140 : 35 yang diaplikasi dengan tugal pada jarak 5 cm dari lubang dan
ditutup lagi.
- Umur 15 hst dengan dosis ZA : SP-36 adalah 70 : 70 yang
diaplikasikan dengan cara tugal 10 cm dari lubang tanam dan ditutup lagi.
- Umur 45 hst dengan dosis ZA sebanyak 140 kg yang
diaplikasikan dengan digejik pada jarak 10 cm dari lubang tanam dan
ditutup lagi.
- Pengairan
Tiga hari sebelum tanam lahan perlu diairi untuk menciptakan kondisi tanah yang
lembab dan hangat, sehingga mempercepat terjadinya perkecambahan benih serta
ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Pengairan diberikan sesuai kebutuhan,
yang penting dijaga agar tanaman tidak kekurangan atau kelebihan air. Pengairan
diberikan setiap kali selesai pemupukan. Jadwal pengairan yang dianjurkan adalah
-3, 15, 30, 45 hst.
- Dangir dan Bumbun
Pendangiran adalah usaha untuk mengurangi keberadaan gulma di areal tanaman,
yang berpotensi sebagai kompetitor bagi tanaman jagung. Dangir dilakukan
sebelum perlakuan pemupukan yaitu pada umur 21 dan 28 hst. Sedangkan membumbun
adalah usaha untuk memperbaiki sirkulasi udara serta membantu pertumbuhan
perakaran tanaman.
- Cabut Bunga (Detaseling)
Yang dimaksud adalah mencabut bunga jantan tanaman betina saat tanaman berumur
antara 40-50 hst. Pekerjaan ini dilakukan pada pagi hari mulai pukul 06.00 wib
sampai selesai dan diulangi lagi sebanyak 7-10 hari sampai benar-benar tidak
ada lagi bunga jantan di tanaman betina. Syarat yang harus diperhatikan adalah
jangan membiarkan kuncup bunga jantan sampai mekar dan pollen sudah pecah,
karena akan mengakibatkan self pollinations. Standart kelulusan cabut bunga
(detaseling) adalah 2.
- Babat Jantan
Tanaman jantan harus dibabat untuk menjaga kerahasiaan perusahaan bila proses
serbuk silang sudah selesai dan untuk menghindari tercampurnya buah jantan pada
saat panen. Hal ini dapat dilihat dengan adanya ciri-ciri rambut pada tongkol
jagung sudah kering dan berwarna kecoklatan. Pekerjaan ini dilakukan cukup
sehari yaitu pada umur 65 hst.
- Rouguing
Rouguing adalah kegiatan membuang tanaman yang bersifat menyimpang dari tanaman
yang diharapkan. Ini dapat dilihat antara lain dengan ciri-ciri sebagai berikut
: penampilan yang terlalu subur dengan daun yang lebar, warna pangkal batang
yang merah, serta warna bunga yang merah. Perlakuan ini dilakukan baik pada
tanaman jantan maupun betina, berfungsi untuk menjaga kemurnian induk sebagai
penghasil benih, dan dilakukan dengan kontrol setiap minggu.
- Hama dan Penyakit
Hama dan pengendaliannya
- Lalat bibit (Atherigona exigua S.)Gejala serangan hama ini pada saat tanaman berumur 7 – 14 hst dengan gejala daun berubah menjadi kekuning-kuningan, disekitar gigitan atau bagian yang diserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu, pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati.Ciri-ciri lalat bibit adalah warna lalat abu-abu dengan warna punggung kuning kehijauan bergaris, warna perut coklat kekuningan, warna telur putih mutiara, panjang lalat 3 – 3,5 mm.Pengendalian hama ini adalah dengan penanaman serentak dan menerapkan pergiliran tanaman untuk memutus siklus hidup, terutama setelah selesai panen jagung. Mencabut dan memusnahkan tanaman yang terserang, menjaga kebersihan lahan dari gulma, serta mengendalikan dengan semprot pestisida menggunakan Dursban 20 EC, Hostation 40 EC, Marshal 25 ST dengan dosis sesuai anjuran.
- Ulat pemotong dan penggerek buahContoh ulat pemotong adalah Agrotis sp., Spodoptera litura.Contoh ulat penggerek adalah Ostrinia furnacalis.Contoh ulat penggerek buah adalah Helicoverpa armigera.Gejala serangan ditandai dengan adanya bekas gigitan pada batang, adanya tanaman muda yang roboh.Pengendalian hama-hama tersebut adalah dengan tanam secara seremmpak pada areal yang luas, mencari dan membunuh secara manual, serta melakukan semprot dengan insektisida dengan dosis sesuai anjuran.
- Penyakit dan pengendaliannya
- Penyakit bulai (Downy mildew)Disebabkan cendawa peronosporta maydis yang berkembang pesat pada suhu udara 27 derajat ke atas serta keadaan udara yang lembab. Gejala serangan adalah pada tanaman umur 2 – 3 minggu, daun runcing dan kaku, pertumbuhan terhambat, warna daun kuning dan terdapat spora berwarna putih pada sisi bawah daun.
- Penyakit bercak daunDisebabkan oleh jamur Helminthosporium sp, dengan gejala adanya bercak memanjang berwarna kuning dikelilingi wanra kecoklatan. Semula, bercak tampak basah kemudian berubah warna menjadi coklat kekuningan, dan akhirnya menjadi coklat tua.Pengendalian dengan cara pergiliran tanaman serta dengan menyemprot bahan kimia seperti Daconil dan Difolatan.
- Penyakit gosong bengkakDisebabkan jamur Ustilago sp. yang menyerang biji, sehingga menyebabkan pembengkakan yang mengakibatkan pembungkus menjadi rusak.Pengendalian dengan jalan mengatur irigasi dan drainase, memotong bagian yang terserang dan dibakar, serta menggunakan benih yang sudah dicampur dengan fungisida misalnya Saromyl.
- Penyakit busuk tongkol dan busuk bijiPenyebabnya adalah jamur Fusarium atau Giberella zeae. Penyakit ini baru dapat diketahui setelah klobot dibuka. Biji-biji yang terserang berwarna merah jambu atau merah kecoklatan yang akan berubah warna menjadi coklat sawo matang.Pengendalian adalah dengan menggunakan benih varietas unggul, pergiliran tanaman, seed treatment, serta melakukan penyemprotan dengan bahan aktif Mancozep bila ada gejala serangan.
Panen
Panen jagung manis dilakukan sekitar umur 95-100 hst, dimana pada saat
tersebut, buah tanaman sudah dikatakan masak secara fisiologis dengan ciri-ciri
daun dan kelobot sudah mengering(menguning), bila kelobot dibuka biji sudah
tampak kisut 100%, serta ada black layer pada daerah titik tumbuh.
Teknis panen dapat dilakukan sebagai
berikut :
- Kelobot pembungkus buah dikupas dengan cara disobek
dengan tangan.
- Seleksi buah, dengan cara dipisahkan antara buah normal
dengan yang masih muda serta busuk. Buah yang muda dipisahkan untuk
kemudian dijemur dahulu. Sedangkan yang busuk dibuang dan tidak perlu
dikirim ke pabrik.
- Buah-buah normal dimasukkan ke dalam zak-zak yang sudah disiapkan, untuk kemudian ditimbang dan dikirim ke pabrik.
0 komentar:
Posting Komentar